Tag: baby

  • #BPN30dayChallenge 2018 Day 7 – Teruntuk Kinas Kesayangan Ibu

    #BPN30dayChallenge 2018 Day 7 – Teruntuk Kinas Kesayangan Ibu

    Kinas sayang,

    Hampir enam bulan kita bersama. Baru enam bulan atau sudah enam bulan? Yang jelas enam bulan ini sama-sama terasa sebentar sekaligus terasa lama. Sebentar karena tiba-tiba saja kamu sudah jauh lebih besar dan berat; lama karena rasanya seolah Ibu sudah mengenalmu seumur hidup Ibu. (more…)

  • [LIFE] (Hampir) 3 Bulan Pertama Sebagai Seorang Ibu

    [LIFE] (Hampir) 3 Bulan Pertama Sebagai Seorang Ibu

    Sudah hampir tiga bulan aku jadi seorang ibu. Tadinya aku berencana untuk rajin menulis pengalaman ini setiap bulan, tapi rasa malas ternyata memang musuh paling berat ya? Akhirnya niat dan pemikiran baru terkumpul sekarang, di usia Kinas yang menginjak 11 minggu 4 hari. Tapi seperti yang sering dibilang orang, “better late than never“, jadi mari silahkan disimak curhatanku kali ini.

    Di bulan ketiga ini, aku mulai percaya diri dengan kemampuan parenting-ku. Aku sudah mulai jago memprediksi kapan popok harus diganti dan juga cara cepat membersihkan pantat Kinas saat ganti popok supaya kalau ternyata BAB-nya belum beres, setidaknya dia tidak menyemprotku lagi (ini betulan pernah terjadi lho… tepatnya di bulan kedua. Dan bukan cuma sekali ?). Satu-satunya yang masih aku anggap sulit adalah menggendong tanpa gendongan, karena Kinas tiap hari bertambah berat dan aku bertambah tua, jadi makin ke sini makin kesusahan *tutup muka*.

    Tapi aku dan suami juga makin percaya diri membawa-bawa Kinas pergi. Kalau dulu kami hanya bisa ke tempat yang bisa disambangi dengan membawa stroller, sekarang kami berani membawa Kinas hanya bermodal gendongan saja. Waktu tanggal 17 Agustus kemarin malah kami membawa Kinas ke undangan pernikahan dengan mengandalkan gendongan lho! Ya… walaupun agak sedikit repot sih karena waktu mau makan harus gantian menggendong Kinas.

    Hal lain yang masih sering membuat kaget adalah penemuan-penemuan kami terhadap cikal bakal sifat Kinas. Beberapa hari terakhir ini Kinas sering menyusu sambil mengomel. Dia juga pernah mengamuk kesal karena tidak bisa meraih mainan yang bergelantungan di play gym-nya. Aku kurang tahu ya apakah sifat seseorang itu nature atau nurture, tapi kalau dilihat-lihat sepertinya sifat gede ambek dan cepat kesalnya Kinas ini menurun dariku. Kata Ibu, dulu waktu kecil aku sering marah-marah dan membanting dot kalau sudah kosong. Yang aku mau, dot itu selalu ada isinya. Nah lho… Bagaimana ya caranya menghadapi anak yang gampang marah? Hehe… Ya mudah-mudahan seiring berjalannya waktu sifat gampang marah ini bisa sedikit dikurangi ?

    Baca juga: Empat Minggu Pertama Sebagai Seorang Ibu

  • My Breastfeeding Essentials: 5 Barang yang Membantu Saat Menyusui

    My Breastfeeding Essentials: 5 Barang yang Membantu Saat Menyusui

    Tanggal 6 Agustus kemarin itu tepat 2 bulan aku jadi ibu menyusui, bertepatan juga dengan World Breastfeeding Week yang jatuh di tanggal 1-7 Agustus. Postingan tentang pengalamanku memakai 5 barang yang membantu saat menyusui ini tadinya mau aku posting di minggu itu, tapi ternyata kalau punya bayi itu memang jadwal yang sudah dibuat bisa buyar begitu saja ya, jadi aku baru sempat mengumpulkan & mengedit gambar serta menulis postingan ini sekarang ?

    Anyway

    Pengalaman menyusuiku sejauh ini naik-turun. Di awal sempat cukup bikin stres karena puting lecet. Lalu sekitar minggu keempat sempat terjadi pembengkakan yang bikin aku sampai masuk IGD. Di minggu-minggu awal itu aku & Kinas sempat kesulitan dalam perlekatan, sedangkan Kinas menyusunya cukup kuat, jadi berakibat sesi menyusui bisa sampai 2 jam dengan keadaan aku yang kesakitan. Sempat terpikir untuk menyerah, tapi kasihan sama Kinas, jadi aku bertekad untuk tetap lanjut. Alhamdulillah memasuki bulan kedua kami mulai menemukan ritme yang pas & aku mulai merasa nyaman.

    Menyusui itu walaupun nampaknya hanya urusan antara ibu & anak, tapi ternyata faktor pendukungnya banyak lho. Selain dukungan dari keluarga (terutama suami), 5 hal ini juga sangat membantuku saat menyusui.

    1. Tanktop/Kamisol Menyusui

    Sejak masih hamil, aku sudah menyetok sekitar setengah lusin bra menyusui. Di minggu-minggu awal, aku pakainya itu. Tapi suhu Bandung di malam hari selama beberapa bulan terakhir ini luar biasa dingin & tiap sesi menyusui malam-malam aku selalu kedinginan. Aku mencoba memakai kamisol menyusui. Bentuknya lebih mirip tanktop tapi dengan bukaan di bagian payudara untuk memudahkan dalam menyusui. Bahannya juga menempel di badan sehingga rasanya seperti dipeluk. Dengan kamisol ini aku juga jadi tidak harus pakai atasan dengan kancing di dada untuk akses menyusui. Aku tetap bisa pakai setelan andalan (kaus oblong+celana), jadi lebih praktis kalau mau menyusui. Tinggal tarik ke atas & buka kancing kamisolnya, selesai deh. Tidak kuatir perut & punggung terlihat.

    2. Bantal Menyusui

    Bantal menyusui ini adalah barang yang tidak kukira akan dibutuhkan. Di minggu-minggu awal menyusui, aku 100% mengandalkan tangan untuk menahan Kinas. Dan ternyata… pegal, bok! ? Sekarang bantal menyusui ini selalu ada bersamaku (kecuali kalau pergi ke mall ya, soalnya bantal menyusui ini luar biasa besar ukurannya jadi agak repot juga. Hehe…)

    3. Aplikasi HOOQ

    Kadang menyusui bisa jadi hal yang membosankan ketika anak sudah mulai terkantuk. Untuk mengurangi rasa bosan, aku biasanya menonton serial yang lucu-lucu. Lumayan untuk mengusir rasa kantuk juga ketika sesi menyusui tengah malam. Di HOOQ ini ada banyak serial TV & film lokal maupun luar negeri. Aku sudah menamatkan Preman Pensiun, sekarang baru akan memulai Marvel’s Cloak & Dagger.

    4. Aplikasi Baby+

    Ketika hamil dulu, aku pakai aplikasi Pregnancy+ untuk melacak kehamilan. Setelah Kinas lahir, aku lanjut pakai Baby+ yaitu aplikasi dari pengembang yang sama untuk melacak & mencatar perkembangan bayi. Di aplikasi ini ada banyak tips, trik, & info parenting. Selain itu aku juga bisa mencatat kapan Kinas terakhir menyusu, berapa lama durasinya, & di payudara yang sebelah mana. Ini sangat berguna karena kadang aku lupa payudara sebelah mana yang terakhir dipakai. Padahal kan seharusnya menyusui itu bergantian payudaranya, untuk menghindari penumpukan ASI yang berujung pada pembengkakan. Selain mencatat sesi menyusui, di aplikasi ini juga kita bisa mencatat sesi tidur & penggantian popok. Fasilitasnya cukup lengkap di dalam satu aplikasi ini saja.

    5. Kenalog in Orabase

    Waktu di minggu-minggu awal putingku lecet & berdarah, dokter meresepkan salep ini untuk dioleskan. Katanya Kenalog ini aman walaupun tertelan. Setelah googling, aku jadi tahu kalau Kenalog in Orabase ini sebenarnya obat sariawan. Pada dasarnya kan sariawan itu luka juga, jadi sama dengan luka di puting. Tapi menelan Kenalog dalam jumlah banyak juga tidak baik, jadi aku pakainya dioles tipis-tipis saja. Alhamdulillah Kenalog ini sangat manjur! Kurang dari seminggu putingku sudah sembuh dari luka.

    Nah, itulah 5 hal yang sangat membantuku menghadapi berbagai tantangan menyusui. Apakah kamu ibu menyusui juga? Yuk share pengalamannya juga di kolom komentar! Apa saja sih hal yang bisa dijadikan alat untuk menghadapi tantangan menyusui?

    ***

    Sumber gambar:
    1. www.pricenia.com
    2. www.walmart.com
    5. www.mims.com

  • [LIFE] Empat Minggu Pertama Sebagai Seorang Ibu

    [LIFE] Empat Minggu Pertama Sebagai Seorang Ibu

    Wow gak kerasa ya ternyata udah empat minggu berlalu sejak hari di mana aku harus ngerasain kedinginan & sendirian di ruang tunggu operasi. Tadinya aku mau nulis birth experience dulu, tapi rasanya aku masih terlalu emosional untuk nulis tentang pengalaman yang cukup bikin down itu. Jadi, kali ini aku mau cerita dulu apa aja yang aku rasakan selama empat minggu pertama sebagai seorang ibu.

    Hal pertama yang aku rasakan adalah: kaget. Ternyata hamil selama 40 minggu gak bikin aku bener-bener sadar 100% bahwa akan ada manusia kecil yang bergantung sepenuhnya sama aku. Di hari-hari pertama selama di rumah sakit mungkin bisa dibilang cukup ringan, karna ada saat-saat di mana Kinas dibawa suster untuk observasi. Dan itu bisa makan waktu berjam-jam, jadi aku bisa tidur & istirahat sejenak sebelum Kinas dikembaliin ke aku. Tapi begitu pulang ke rumah (rumah Ibu, tepatnya), wow it got very real! Empat malam aku gak tidur karna sepertinya Kinas mengalami growth spurt-nya yang pertama. Dan itu jatuhnya di malam takbiran pula, jadi pas Lebaran aku ngerasa kurang tidur banget. Untung Lebaran di Bandung, bukan di Lampung. Di Bandung Lebarannya bisa dibilang rada nyantai lah dibanding di Lampung. Aku bahkan bisa tidur siang sebentar pas Kinas tidur. Tapi malemnya lanjut dong begadang lagi :’)

    Hal kedua yang aku rasakan: baby blues. Aku udah ancang-ancang & membekali diri dengan pengetahuan yang cukup banyak tentang baby blues ini, termasuk perbedaan antara baby blues yang normal dengan yang masuk ke kategori postpartum depression. Di empat malem begadang itu aku sempet bertanya-tanya “Apakah ini PPD?” karna aku sempet ngerasa down banget. Tapi di siang harinya alhamdulillah aku biasa lagi. Dan rasa-rasa itu mulai hilang sekitar 2 minggu setelah melahirkan, jadi ternyata itu cuma baby blues biasa.

    Hal ketiga yang aku rasakan: haru. Ya Allah.. si mungil ini anakku lho! Aku! Yang ubun-ubunnya wangi, yang senyumnya manis, yang kalo nangis mukanya sampe merah banget, yang matanya bulat penuh, yang pipinya empuk kayak permen Yupi. Ah gemesnya!

    Hal keempat yang aku rasakan: kuatir. Ada saat-saat hening ketika aku menyusui Kinas malem-malem. Aku liatin mukanya & aku sadar kalo suatu hari nanti dia bakal ngalamin patah hati. Suatu hari nanti dia bakal mandiri & pergi-pergi sendiri tanpa aku. Suatu hari nanti dia bakal kuliah jauh. Masih lama banget sih tapi kok aku udah mulai sedih & kuatir? ?

    Hal kelima yang aku rasakan: syukur. Alhamdulillah selama hamil gak pernah ada masalah berarti. Melahirkannya pun walau gak sesuai dengan apa yang udah direncanakan, tapi bisa dibilang tetap lancar. Dan sekarang pun Kinas sehat. Mungkin akunya aja yang masih belum adaptasi 100% dengan perubahan ritme kehidupan, tapi overall semua baik-baik aja. Kami baik-baik aja. Dan aku bersyukur banget.

    Kehadiran Kinas di hidupku adalah bukti kongkrit kalo kadang hidup itu emang gak bisa diprediksi. Hidup ini penuh kejutan. And I’ll embrace it wholeheartedly?

  • [LIFE] Eid Mubarak + A Small Announcement

    [LIFE] Eid Mubarak + A Small Announcement

    Dear friends,

    Eid Mubarak!

    This year’s Eid was a little different because we had our little daughter only nine days before.

    Yes, friends, Ramadhana Kecil is here! She is perfectly healthy & already stole our hearts. I had her via c-section so I’m still in healing process. I hope I get well soon so I can go back to regular blogging because I have A LOT to tell you.

    More stories to come!

    XOXO