- Odin 3.10.7. Download di sini, lalu unzip.
- Samsung USB Drivers. Download di sini, lalu install.
- TWRP Recovery untuk Galaxy Tab A 7.0 2016 (SM-T285). Download di sini, lalu ekstrak.
- SuperSU. Download di sini, lalu copy ke memori internal Galaxy Tab (jangan di-unzip/ekstrak).
- Aktifkan USB Debugging dan OEM Unlocking pada device. Masuk ke Settings > Developer options.
- Backup aplikasi dan data yang ada di Galaxy Tab untuk jaga-jaga. Download juga firmware aslinya, in case terjadi kesalahan selama proses root dan Galaxy Tab jadi brick.
- Jangan lupa charge device sampai minimal 60%.
- Download semua bahan yang dibutuhkan, ekstrak yang butuh diekstrak.
- Install Samsung USB Drivers.
- Copy SuperSU ke memori internal device.
- Matikan device selama 10 detik. Nyalakan lagi dengan cara tekan dan tahan tombol Home + Volume Down + Power secara bersamaan sampai muncul peringatan, lalu tekan Volume Up.
- Jalankan Odin.
- Sambungkan device dengan menggunakan kabel USB, lebih baik jika memakai yang original Samsung.
- Pastikan device terdeteksi di Odin. Cirinya adalah port ID:COM menyala.
- Klik tab ‘Options‘ di Odin dan hilangkan centang pada pilihan ‘Auto Reboot‘.
- Klik tombol AP di Odin lalu pilih file TWRP yang sudah diekstrak (format .md5).
- Klik tombol ‘Start‘ dan proses instalasi dimulai.
- Tunggu sampai tulisan PASS! muncul di Odin. Cabut kabel USB lalu tekan dan tahan tombol Home + Volume Down + Power secara bersamaan. Begitu layar menjadi blank, tekan dan tahan Volume Up tanpa melepas tombol Home + Power. Device akan masuk ke TWRP recovery mode.
- Pilih opsi Install pada menu, pilih file SuperSU yang ada di memori internal device (format .zip) lalu install.
- Setelah selesai, pilih Reboot>System.
- Device akan reboot/restart beberapa kali. Setelah itu, device akan menyala seperti biasa tapi dalam keadaan sudah root dan sudah ter-install SuperSU.
Perkembangan gadget yang makin canggih, bikin hobi main game jadi bergeser. Kalau dulu untuk main game kita butuh konsol khusus macam Sega atau Nintendo (PS belum ada dulu hahahaha ketahuan kan umurnya berapa ?) sekarang cukup pakai handphone kita sudah bisa main game yang lumayan canggih. Dulu pernah booming banget game yang namanya Clash of Clans, terus Mobile Legend, terus sekarang PUBG (apa itu, aku pun tak tahu ?).
Beberapa bulan yang lalu, aku memutuskan untuk beli tablet. Pertimbangannya adalah saat itu aku ingin menghemat pengeluaran untuk membeli buku, jadi ketimbang beli buku berbentuk fisik, lebih baik aku beli buku di Google Play Store yang harganya bisa setengah dari harga buku cetak. Lagipula aku memang biasa bawa dua HP ke mana-mana: satu Iphone untuk keperluan pribadi dan satu Android untuk keperluan dagang. Setelah melalui beberapa pertimbangan lainnya, pilihanku akhirnya jatuh kepada Samsung Galaxy Tab A 7.0 2016 (SM-T285)
Kenapa Samsung? Well, keunggulannya adalah Samsung itu merek terkenal. Tablet Samsung Galaxy mudah didapat di toko-toko yang menjual gadget, baik online maupun offline. Selain itu, kalau rusak juga lebih mudah mencari service center-nya. Lagipula, aku sudah beberapa kali memakai smartphone Samsung Galaxy, jadi sedikit banyak aku sudah tahu cara pemakaiannya.
Baca juga: Review Samsung Galaxy Ace 3
Sayangnya, Samsung Galaxy Tab A 7.0 2016 ini ternyata masih sama dengan kedua HP yang pernah aku pakai dulu itu, yaitu ruang penyimpanan yang terbatas dan banyaknya aplikasi bawaan yang tidak bisa di-uninstall. Ini memang kelemahan Samsung yang paling tidak aku suka. Tapi sebenarnya ada cara untuk mengakalinya, yaitu dengan memanfaatkan Link2SD untuk memindahkan aplikasi-aplikasi yang sudah di-install ke SD card. Sayangnya, gadget kita harus ada akses root-nya dulu. Dan untuk me-root gadget, kita harus merelakan garansinya hangus.
Dulu waktu kuliah, aku sempat punya hobi utak-atik Android. Root, ganti ROM, swap memory, dan masih banyak lagi hal yang pernah aku lakukan. HP brick sudah jadi makanan sehari-hari dan tidak jadi masalah yang terlalu besar waktu itu, karena toh brick juga masih bisa aku perbaiki. Nah, kemarin ketika aku sedikit sebal dengan storage Tab A-ku yang terbatas ini (cuma 8GB, bayangkan!), aku jadi kangen sekali dengan hobi lamaku itu. Jadi mulailah aku utak-atik lagi. Dan berhasil! Tab A-ku sekarang sudah di-root dan sudah ter-install Link2SD dengan jatah 16GB untuk install aplikasi apapun yang aku mau ??
Bagi kamu-kamu yang punya Tab A yang sama dengan punyaku ini dan mulai gerah dengan storage terbatasnya, mungkin kamu mau juga mencoba me-root-nya dan meng-install Link2SD juga. Inilah cara root Samsung Galaxy Tab A 7.0 2016 (SM-T285) paling praktis dengan menggunakan Odin dan TRWP.
PERINGATAN: Me-root Samsung Galaxy Tab A 7.0 2016 (SM-T285) akan menghilangkan garansi resminya! Cara berikut ini sudah aku coba dan berhasil. Aku tidak bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan selama proses root yang menyebabkan device kamu jadi brick.
Yang kita butuhkan:
Cara root Samsung Galaxy Tab A 7.0 2016 (SM-T285):
Bagaimana? Mudah kan ternyata cara root Samsung Galaxy Tab A 7.0 2016 (SM-T285)? Di postingan seanjutnya nanti, aku akan share cara meng-install Link2SD supaya kamu bisa download banyak aplikasi tanpa kuatir memori internal kepenuhan.
Selamat utak-atik!
Baca juga: Favourite Android Apps
Sudah hampir tiga bulan aku jadi seorang ibu. Tadinya aku berencana untuk rajin menulis pengalaman ini setiap bulan, tapi rasa malas ternyata memang musuh paling berat ya? Akhirnya niat dan pemikiran baru terkumpul sekarang, di usia Kinas yang menginjak 11 minggu 4 hari. Tapi seperti yang sering dibilang orang, “better late than never“, jadi mari silahkan disimak curhatanku kali ini.
Di bulan ketiga ini, aku mulai percaya diri dengan kemampuan parenting-ku. Aku sudah mulai jago memprediksi kapan popok harus diganti dan juga cara cepat membersihkan pantat Kinas saat ganti popok supaya kalau ternyata BAB-nya belum beres, setidaknya dia tidak menyemprotku lagi (ini betulan pernah terjadi lho… tepatnya di bulan kedua. Dan bukan cuma sekali ?). Satu-satunya yang masih aku anggap sulit adalah menggendong tanpa gendongan, karena Kinas tiap hari bertambah berat dan aku bertambah tua, jadi makin ke sini makin kesusahan *tutup muka*.
Tapi aku dan suami juga makin percaya diri membawa-bawa Kinas pergi. Kalau dulu kami hanya bisa ke tempat yang bisa disambangi dengan membawa stroller, sekarang kami berani membawa Kinas hanya bermodal gendongan saja. Waktu tanggal 17 Agustus kemarin malah kami membawa Kinas ke undangan pernikahan dengan mengandalkan gendongan lho! Ya… walaupun agak sedikit repot sih karena waktu mau makan harus gantian menggendong Kinas.
Hal lain yang masih sering membuat kaget adalah penemuan-penemuan kami terhadap cikal bakal sifat Kinas. Beberapa hari terakhir ini Kinas sering menyusu sambil mengomel. Dia juga pernah mengamuk kesal karena tidak bisa meraih mainan yang bergelantungan di play gym-nya. Aku kurang tahu ya apakah sifat seseorang itu nature atau nurture, tapi kalau dilihat-lihat sepertinya sifat gede ambek dan cepat kesalnya Kinas ini menurun dariku. Kata Ibu, dulu waktu kecil aku sering marah-marah dan membanting dot kalau sudah kosong. Yang aku mau, dot itu selalu ada isinya. Nah lho… Bagaimana ya caranya menghadapi anak yang gampang marah? Hehe… Ya mudah-mudahan seiring berjalannya waktu sifat gampang marah ini bisa sedikit dikurangi ?
Baca juga: Empat Minggu Pertama Sebagai Seorang Ibu
Eid mubarak, semuanya! Posting singkat saja nih, hanya untuk mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Adha 1439H”. Selamat berkumpul dengan keluarga sambil bakar-bakar sate 🙂
Salam dari Ibu, Ayah, dan Kinas.
Baca juga: Eid Al Adha 2011