Beberapa waktu yang lalu, sambil kelelahan setelah menemani Kinas joget, ayahnya datang padaku dan bertanya “Kenapa sih Kinas nggak pernah ngajakin kamu main?”
Pertanyaan itu membuatku berpikir Lho iya juga ya? ? Selama ini aku nggak pernah banyak memikirkan hal-hal seperti itu, tapi iya juga lho… Kinas jarang banget ngajak aku main. Sedangkan tiap ayahnya turun dari ruang kerja, dia pasti langsung ngajak main atau joget.
Sebaliknya, kalau Kinas lagi nangis karena berbagai macam hal, dia nggak mau banget disentuh ayahnya. Kalau lagi nangis dan ayahnya mencoba untuk menggendong, Kinas akan tambah nangis. Harus aku yang ngupahan, kalau nggak ya dia menjerit.
Dari situ aku bisa menyimpulkan kalau di usianya yang baru dua setengah tahun, ternyata Kinas sudah bisa membedakan peran ayah dan peran ibu di hidupnya (at least untuk sekarang). Di matanya, Ibu itu seorang caretaker. Kalau lapar, sakit, pingin digendong, atau pingin dihibur, maka dia akan mencari Ibu. Sedangkan Ayah itu lebih fun. Kalau pingin main, joget, atau jalan-jalan, lebih asyik dengan Ayah.
Beneran deh aku baru paham sekarang setelah ayahnya bertanya seperti itu. Hehehe…