Karena Hidup Itu Nggak Melulu Tentang Duit

Posted in ID, money, Thoughts by

Tabungan dikit, nggak ada investasi, belum punya aset; itu semua nggak masalah sih menurutku. Asal masih sehat jiwa & raga. Tentunya dengan tetap berusaha. Tapi nggak usah dibawa pusing.

Berawal dari seorang teman yang share Instagram Stories salah satu akun penasehat keuangan yang lagi bahas KPR, aku jadi tertarik untuk follow akun tersebut. Waktu itu aku kayak langsung terdoktrin pas mereka bilang kalo punya rumah tuh nggak penting. “Ngapain hidup susah gegara KPR padahal rumahnya jauh dari tempat kamu berkegiatan sehari-hari?” begitulah kira-kira provokasinya waktu itu.

Aku manggut-manggut bacanya, karena sebelumnya juga pernah baca kan katanya kaum milenial memang mayoritas nggak minat punya rumah dan lebih milih ngontrak. Jadi aku pikir bener juga nih akun… Aku lagi ngerasain banget rumah di Padalarang sedangkan aku dan suami sehari-hari lebih sering di Bandung, bolak-balik jauh, lama, kena macet, dan boros bensin plus bayar tol. Okesip, auto follow!

Akun ini sering banget share tentang berbagai hal mengenai keuangan. Aku jadi banyak belajar tentang investasi SBR dan ST. Aku juga jadi tau kalo asuransi murni itu masih ada dan betapa ‘jahatnya’ unitlink. Aku juga sering terbawa perasaan kalo si akun itu lagi share tentang cerita nyata kliennya yang bergaji banyak tapi nggak bisa ngaturnya. Asik lah pokoknya mah…

Eh tapi kok lama-lama si akun ini share ceritanya kok makin bikin batin aku menjerit ya? Ada beberapa sesi di mana mereka membuka DM bagi follower untuk bercerita tentang keadaan keuangan mereka. Umurnya segini, kerjanya sebagai ini, gajinya segitu, diabisin untuk bayar ini, beli itu, dsb. Nggak jarang mereka bercerita kalo mereka adalah fresh graduate dengan gaji fantastis. Ada juga yang seusia suamiku dan bidang pekerjaannya juga sama, tapiiiii gajinya 10 kali lipat gaji suamiku. And I was like “WOW BEB KOK KAMU GAJINYA NGGAK KAYAK ORANG INI???” ?

Makin lama aku makin nggak nyaman dong dengan akun ini. Ternyata banyak orang yang ngerasain apa yang aku rasain. Mulailah mereka gibah di Instagram dan di Twitter. Aku yang mudah sekali terprovokasi ini kembali manggut-manggut setuju tapi nggak ikutan komen. Ya udah lah yaa… tinggal unfollow aja.

Unfollow deh Instagram-nya. Beres.

Berbulan-bulan hidup tentram tanpa iri dengki akan penghasilan orang lain, lah ada lagi akun Twitter yang serupa tapi tak sama dengan akun IG yang aku unfollow itu. “Bertahun-tahun kerja tapi tabungan dikit, nggak ada investasi, belum punya aset, apa nggak kuatir?” gitulah kira-kira katanya. Dan isi akunnya juga hampir sama dengan si akun IG itu: orang-orang pamer gaji gede. Why, tho? ?

Sebagai seseorang yang gampang sirik sama orang lain (aku mah ngaku aja deh…), aku ngehindarin banget nih yang gini-ginian. Dulu malah pernah unfollow temen sendiri gegara tiap dia posting sesuatu di IG aku pasti sirik (haaaaaaa!). Ada kewarasan yang harus aku jaga. Dan penyakit hati itu kadang memang sulit diobati, maka sebaiknya ya jangan terus dipupuk. (Sekarang alhamdulillah udah nggak sirik lagi sama dianya jadi sekarang udah aku follow lagi ?✌?)

Aku nggak follow akun Twitter itu, tapi berhubung orang-orang banyak yang retweet yaa gimana ya…

Kalo kamu adalah jenis orang yang gampang sirik kayak aku gini, mendingan unfollow aja deh akun-akun provokatif begitu. Kalo memang pengen belajar tentang keuangan, follow aja akun-akun yang lebih bikin hati adem kayak Mbak Prita Ghozie dan ZAPFin-nya. Belajar investasi pelan-pelan, nggak diburu-buru dan ditakut-takutin macem di akun sebelah itu tuh… (“Udah kerja bertahun-tahun tapi belum punya investasi. Nanti udah pensiunnya miskin lo… Mampus lo… Jadi beban anak lo…”)

Memang duit itu penting. Penting banget malahan. Bohong juga kalo kamu bilang kamu kerja bukan untuk cari duit. Tapi percayalah, hidup (dan kerja) itu nggak melulu tentang duit. Ada kesehatan mental yang juga harus kamu jaga.

Jadi, bernafaslah…

… dan unfollow akun-akun itu ?

Featured image by Alain Pham on Unsplash

23 November 2019
Previous Post Next Post

Leave a Reply