Blog

  • [REVIEW] Enaknya Pakai Kartu Debit Visa dari Jenius

    [REVIEW] Enaknya Pakai Kartu Debit Visa dari Jenius

    Enaknya Pakai Jenius Visa Debit | DarlaOct.com
    Sejak berkecimpung di dunia perinternetan, aku udah kenal sama yang namanya belanja online. Jauh sebelum belanja online populer di Indonesia, aku udah kenal sama situs belanja online luar negeri macem eBay dan Amazon. Tapi ya kenal doang, belanjanya mah gak pernah. Kenapa? Karena alasan klasik yang kayaknya masih jadi masalah bagi kebanyakan orang Indonesia: gak punya kartu kredit. Mungkin ini karena sejak kecil udah didoktrin bahwa kartu kredit itu jahat dan bahaya, bunganya berlipat-lipat dan kalau gak sanggup bayar nanti pintu rumahnya digedor-gedor debt collector dengan badan kekar dan intimidatif LOL! Sekarang setelah dewasa dan dapet banyak ilmu tentang keuangan, aku jadi tau kalau ternyata kartu kredit ya gak sejahat itu sih… Kalau kita pinter ngaturnya mah kartu kredit itu banyak banget manfaatnya. Tapi postingan ini bukan mau bahas tentang manfaat kartu kredit. Kali ini aku mau bahas sedikit tentang kartu debit rasa kartu kredit. Mari kita kita kenalan dengan kartu debit Visa dari Jenius!

    Basically, kartu debit Visa dari Jenius ini fungsinya sama kayak kartu debit bank lain. Jadi kita buka rekening dan dapet kartu debit, terus tabungannya kita isi kemudian kita bisa transaksi pakai kartu debit. Sistemnya sama-sama mendebit alias memotong saldo rekening kita. Tapi enaknya kartu debit Visa Jenius ini adalah kita bisa pakai untuk bayar transaksi online juga di situs-situs yang menerima Visa sebagai metode pembayarannya.
    Akses ke aplikasi Jenius menggunakan Touch ID di Iphone | DarlaOct.com
    Untuk buka rekening Jenius, kita gak perlu repot-repot ngantri di bank. Kita tinggal install aja aplikasinya di smartphone kita (ada di Play Store dan App Store) terus ikuti petunjuk selanjutnya. Setelah berhasil daftar dan mengatur aplikasinya, kita tinggal verifikasi data dan dan aktivasi akun kita di booth Jenius yang ada di mall-mall atau bisa juga di kantor cabang BTPN. Nanti kita bakal dapet satu kartu debit Visa utama yang disebut m-Card, satu kartu debit Visa virtual yang disebut e-Card (bisa diakses lewat aplikasinya), dan kita juga bisa request sampai tiga kartu debit Visa tambahan yang disebut dengan x-Card. Si m-Card itu adalah kartu utama yang terhubung langsung dengan saldo aktif di rekening kita, sedangkan kartu-kartu lainnya sistemnya adalah kartu isi ulang yang harus di-topup dulu sebelum bisa dipakai untuk transaksi. Tapi semua kartu ini sama-sama kartu debit Visa, jadi semuanya bisa dipakai transaksi online. Asyik kan?
    Tampilan dashboard dan menu di aplikasi Jenius | DarlaOct.com
    Tampilan card center di aplikasi Jenius tempat mengatur kartu Visa Debit Jenius | DarlaOct.com
    Selain fasilitas kartu debit Visa-nya, hal yang bikin aku suka banget sama Jenius adalah aplikasinya yang all-in. Selain bisa dipakai buat belanja, Jenius juga bisa dipakai untuk menabung dengan benefit yang menurutku jauh lebih menguntungkan dari tabungan di bank-bank lain:
    Pertama, gak ada yang namanya saldo minimal mengendap. Kamu bisa menguras isi rekening Jenius kamu sampai 0 rupiah kalau mau.
    Kedua, gak ada yang namanya biaya bulanan. Yang ada kamu malah dapet bunga tiap bulan. Hehe…
    Ketiga, ada tiga jenis tabungan yang bisa kamu buka dari aplikasi Jenius. Ada Flexi Saver (tabungan reguler yang bisa ditarik kapan aja), Dream Saver (tabungan berjangka), dan Maxi Saver (aka deposito). Info lebih lengkap bisa cek di website-nya.
    Keempat, gratis tarik tunai di ATM Bersama dan gratis juga transfer antarbank. Paling mantap aja lah pokoknya.
    Kelima, selalu ada promo setiap harinya. Kamu bisa cek website-nya atau googling aja ‘Jenius Everyyay’.
    x-Card Jenius Edisi Spesial Valentine | Hola Darla
    Oh ya, selain bisa dipakai langsung untuk transaksi di situs belanja online, kartu debit Visa Jenius juga bisa disambungkan ke akun Paypal, Google Play, dan iTunes. Insyallah nanti aku bakal tulis tentang ini di postingan terpisah.

    In conclusion, mau untuk belanja atau untuk menabung, Jenius ini udah paling juara deh!

    Dara | Bloglovin’ | Instagram | Twitter | Facebook

  • [EVENT] Workshop Basic Mini Doll bersama Funwerk

    [EVENT] Workshop Basic Mini Doll bersama Funwerk

    Workshop Basic Mini Doll bersama Funwerk | Hola Darla
    Sejalan dengan word for 2018 yang udah aku pilih di awal tahun ini, yaitu LEARN, hari Minggu kemarin aku ikutan sebuah workshop membuat basic mini doll yang diselenggarakan oleh Funwerk. Acara yang dilaksanakan di CO&CO Cipaganti ini mendatangkan Teh Linda “Ndandut” sebagai pematerinya.

    Aku bukan orang yang crafty. Boro-boro bikin boneka, ngejahit tusuk jelujur aja gak rapih huaaa… Tapi pas liat pengumuman workshop ini aku langsung kepengen ikut. Bonekanya lucuuuuuuu. Aku pengen bisa bikin, in case si Bayi di perut ini cewek kan nanti bisa aku buatin yang mirip sama dianya. (Ah, anakku cowok pun bakalan aku bikinin!) Jadi tanpa ragu lagi, aku langsung daftar. Kebetulan tempat penyelenggaraannya juga aku udah familiar karna suami dulu pernah ‘ngantor’ di situ pas beberapa bulan jadi full time freelancer.

    Workshop Basic Mini Doll Bersama Funwerk kegiatan 1 | Hola Darla
    Foto dari FB Funwerk
    Workshop Basic Mini Doll Bersama Funwerk kegiatan 2 | Hola Darla
    Foto dari FB Funwerk

    Aku sebenernya udah cukup familiar dengan Teh Linda. Aku suka baca blognya dan pernah ikutan giveaway yang beliau selenggarakan dulu banget. Udah suka banget juga sama boneka-boneka lucu buatan beliau. Alhamdulillah dapet kesempatan untuk dapet ilmu langsung dari beliau.

    Ternyata bikin boneka mini ini gak sesulit yang aku bayangkan lho. Di workshop ini peserta dikasih pola, peralatan, dan perlengkapannya, jadi kita tinggal ngikutin instruksi Teh Linda aja. Jiplak pola, gunting, jahit, isi dengan dakron, tutup, gabungin semua bagiannya, voila! (Aku gak akan nulis caranya dengan detil ya hehe…)
    Workshop Basic Mini Doll Bersama Funwerk progres 1 | Hola Darla

    Workshop Basic Mini Doll Bersama Funwerk progres 2 | Hola Darla
    Progres

    Workshop yang diadain sama Funwerk ini pesertanya sangat terbatas, jadi suasana kelasnya juga lebih intim. Kalo ada yang bingung dan mau ditanyain, bisa langsung nanya aja sama pematerinya. Jadi kita belajarnya itu bener-bener sampe bisa banget. Aku udah pede untuk bilang bahwa aku bisa bikin boneka. Tinggal ngerapihin jahitan aja sih karna masih aja gak rapih, hehe…

    Workshop Basic Mini Doll Bersama Funwerk hasil Dara | Hola Darla
    Dapet sertifikat juga 🙂
    Workshop Basic Mini Doll Bersama Funwerk hasil peserta | Hola Darla
    Hasil karya semua peserta (punyaku yang paling kiri)

    Buat yang minat pengen ikutan workshop bareng Funwerk, bisa cek aja di Instagram atau Facebook page mereka ya. Yang terdekat di bulan Maret itu workshop membuat tote bag sama kurumi-e. Apaan tuh kurumi-e? Cek aja ya di akunnya mereka :p

    A post shared by Funwerk Workshop (@funwerk) on

    Dara | Bloglovin’ | Instagram | Twitter | Facebook

  • [TIPS] Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Bandung

    [TIPS] Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Bandung

    Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Bandung | DarlaOct.com
    Beberapa bulan yang lalu, aku dan suami berencana untuk menghabiskan weekend di Singapore. Kebetulan masnya ada acara gathering kantor di sana selama tiga hari, Selasa-Kamis, jadi rencananya aku bakal nyusul di Kamis malam dan dia akan extend penginapan sampai Minggu. Tapi berhubung aku belum punya paspor, jadi aku harus bikin dulu. Berbekal pengalaman suami waktu bikin paspor dulu plus artikel tentang cara membuat paspor di Blog Traveloka, aku langsung mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan dan langsung berangkat ke Kantor Imigrasi Bandung.

    Ada dua jenis paspor yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu paspor biasa dan paspor elektronik (e-passport). Bedanya apa? Kalau yang e-passport itu dia lebih canggih, jadi di dalamnya ada semacam chip yang berisi rekaman data biometrik kita kayak foto, sidik jari, dll. Biaya pembuatannya juga lebih mahal dibanding paspor biasa. Tapi berhubung aku cuma mau ke Singapore doang ya (ibaratnya mah ke rumah tetangga doang gitu haha) aku lebih memilih paspor yang biasa aja.

    Persyaratan dokumen untuk pembuatan paspor ternyata cukup sederhana lho… Kita cukup bawa tiga jenis dokumen ini aja:

    • KTP elektronik
    • Kartu keluarga
    • Dokumen yang memuat nama lengkap asli kita. Boleh pilih salah satu: akte kelahiran, ijazah sekolah, atau buku nikah.

    Cukup tiga dokumen itu aja. Tapi jangan lupa kalau kita harus bawa yang asli dan fotokopiannya. Fotokopinya juga gak boleh sembarangan, karena fotokopi KTP-nya gak boleh dipotong. Jadi harus satu halaman full A4. Oh ya jangan lupa juga bawa materai 3.000 ya, soalnya butuh untuk bikin surat pernyataan (formatnya nanti dikasih sama petugasnya).

    Aku datang ke Kantor Imigrasi Bandung pagi-pagi banget, sekitar jam 6.30. Begitu sampai, wow antrean sudah mengular! Dan yang uniknya ternyata ini hanyalah antrean untuk mengambil nomor antre. Antreception. Hehe… Setelah kebagian no antre, aku cari sarapan dulu karena kantornya juga baru buka jam 8.00 kan.

    Jam 8.00 kantor mulai beroperasi. Yang dipanggil duluan diprioritaskan anak-anak dan manula, jadilah aku nunggu lagi. Tapi gak lama kok nunggunya, soalnya cuma diperiksa kelengkapan dokumen terus dikasih lagi no antrean untuk proses perekaman data biometrik, foto, dan wawancara. Sambil nunggu no antrean dipanggil, kita isi dulu formulir dan surat-surat pernyataannya.

    Sekitar jam 10.00 akhirnya no antreanku dipanggil dan aku masuk ke ruangan memanjang yang berisi meja-meja berkomputer plus kamera dan backdrop buat foto. Petugasnya memverifikasi data yang aku isikan di formulir, merekam sidik jariku, dan mengarahkanku untuk difoto. Gak kayak foto e-KTP sama SIM, untuk foto paspor ini hasilnya ditunjukkan dulu dan petugasnya nanya dulu “Sudah cukup fotonya?” jadi aku bisa lah yaa agak sedikit kece di foto paspor, gak kayak di foto SIM yang kayak orang lagi teler. Hehehe…

    Setelah itu, aku dikasih kertas untuk pembayarannya dan untuk pengambilan paspornya nanti. Pembayarannya di bank dan paspornya bisa diambil 7 hari kerja setelah proses pembayaran selesai. Total biaya yang harus aku bayar waktu itu adalah Rp355.000 dan aku bayarnya di teller bank BNI.

    Sepuluh harian kemudian, aku ke Kantor Imigrasi lagi. No antre untuk pengambilan paspor bisa diambil sejak jam 10.00 tapi pengambilannya sendiri baru dilayani mulai jam 13.00 atau setelah istirahat siang. Tapi antrean untuk pengambilan ini gak lama kok, karena pembagiannya sekaligus sepuluh-sepuluh. Jadi jam 13.30 aku udah dapat paspor. Yay!

    Sayangnya ternyata rencanaku untuk ikut suami ke Singapore malah batal karena beberapa hal. Tapi setidaknya aku udah punya paspor, jadi kalau sewaktu-waktu mendadak harus terbang keluar, aku udah siap. Apalagi sekarang di Traveloka udah ada paket tiket pesawat plus hotelnya. Selain gampang dan praktis, jatuhnya juga lebih murah dan bisa hemat sampai 20% tanpa kode apapun. Hmm… Rencanain babymoon dari sekarang ah! XD

    EDITED: Ini adalah pengalamanku waktu bikin paspor sekitar bulan Agustus-September 2017. Beberapa teman bilang ada perubahan dalam sistem antrean untuk pembuatan paspor. Katanya sekarang kita harus ambil antrean online baru nanti akan dapat jadwal kapan kita bisa datang ke kantornya. Jadi udah gak bisa sistem walk in kayak aku waktu itu.

    Dara | Bloglovin’ | Instagram | Twitter | Facebook

  • [LIFE] Pregnancy Update #1

    [LIFE] Pregnancy Update #1

    Pregnancy Update #1 | Hola Darla
    As it turns out, pregnancy changes me as well. Before getting pregnant, I always wondered why people made such a fuss about knowing the baby’s sex before it was born. Just wait for it! I thought. Now that I’m 22 weeks along, I’m really dying to know whether I’m having a boy or a girl. I read an article somewhere that the sex of the baby can be seen at as soon as 16 weeks, so last month when I was about 19 weeks along we had another ultrasound scan to check, but nope. The baby wouldn’t show it. It meant we had to wait for another month to schedule another scan, which we will be having this Friday. I’m praying to god that this time the baby won’t hide it because I’m. Just. Dying. To. Know. C’mon, Baby!

    Pic from Unsplash.

    Dara | Bloglovin’ | Instagram | Twitter | Facebook

  • [LIFE] Word for 2018: L E A R N

    [LIFE] Word for 2018: L E A R N

    Word for 2018: LEARN | Hola Darla

    Once again: HAPPY NEW YEAR!

    I’m back again in my own house, sleeping in my own bed, playing with my own cats (if you followed my Instagram stories throughout our trip, you might see that we met a bunch of cats during the vacation LOL!). Husband is back at work again. The trip already feels like a journey from a long time ago. That kind of feeling always hits me every early January, like all the celebration we did on NYE is from months ago. Does anyone feel the same?

    So, anyway. I’ve found my word for this year:

    LEARN

    This year will bring a lot of new things for me, so I’ve got a lot to learn. In about 5 months, I’m gonna be a mother and this is the very first time for me. I feel like this is one thing I can’t afford to mess up. I’m going to nurture a human being! It sounds so scary but I’m also very excited. So that’s my priority: to learn about parenting.

    Besides parenting, I would also like to learn to be more organized, especially in housekeeping. Luckily, I found #DeclutterLikeAMother challenge. I was already a bit late when I signed up for it, but I’m willing to keep up.

    Now, what about you? Is one word for the year a thing for you? I’d like to know what word you chose for 2018 🙂

    PS. We’re having our next appointment with the OBGYN tomorrow to (hopefully) be able to see the sex of the baby!

    Dara | Bloglovin’ | Instagram | Twitter | Facebook