SPOILER BERTUBI-TUBI. JANGAN BACA KALAU BELUM NONTON.
Akhirnya setelah menanti lama, Endgame rilis juga. Film ini kayaknya banyak memecahkan rekor di dunia perbioskopan Indonesia. Belum pernah ada dalam sejarah Indonesia film yang diputar 24 jam di bioskop. Endgame ini yang pertama, dan mungkin nggak akan pernah ada lagi. Karena… let’s face it. Endgame adalah puncaknya MCU. Kecuali MCU bisa membangun lagi cerita seepik ini, nggak akan ada lagi film yang ditunggu banget sama hampir semua orang di seluruh dunia.
Yak kembali ke topik utama: mengapa menonton Endgame bikin capek? Selain durasinya yang 3 jam, juga karena hampir 2/3 ceritanya adalah cerita ber-genre drama. Kalau kamu masuk bioskop mengharapkan film yang full action, kamu nggak akan mendapatkannya.
Endgame dibuka dengan penggambaran keadaan bumi tiga minggu setelah snapmageddon (naon ieu teh??). Tony dan Nebula diselamatkan oleh Captain Marvel dan dibawa kembali ke bumi. Lalu Avengers yang tersisa melacak keberadaan Thanos dan menyusulnya ke sana. Tapi sayang, infinity stones sudah dihancurkan oleh Thanos. Thor yang marah menebas kepala Thanos dengan kapaknya.
Lalu cerita pun lompat ke lima tahun kemudian. Dari sini ceritanya benar-benar full drama. Steve jadi pemimpin sesi terapi, Natasha masih sering berkomunikasi dengan anggota Avengers lain yang masih tersisa, Tony sudah berkeluarga dengan Pepper dan sudah punya anak perempuan. Semuanya diceritakan dengan tempo yang lambat.
Sampai akhirnya Scott/Ant-Man berhasil keluar dari quantum realm dan mengajukan ide untuk membuat mesin waktu dengan memanfaatkan quantum realm. Dari sini, cerita mulai menarik. Avengers yang tersisa dibagi jadi beberapa tim untuk mengambil infinity stones dari waktu-waktu yang berbeda. Tujuannya adalah untuk membuat gauntlet sendiri dan meng-undo snapmageddon. Walaupun sempat terjadi masalah di sana-sini, akhirnya semua infinity stones terkumpul dan Hulk memakai gauntlet-nya dan meng-undo snapmageddon.
Di sini adegan action dimulai. Ternyata Nebula yang kembali dari masa lalu bukanlah Nebula yang dari masa sekarang (Nebula yang sudah berubah hampir 180 derajat) tapi Nebula asli yang dari masa lalu. Dia mengoperasikan mesin waktu dan membawa Thanos plus kapalnya ke bumi di masa sekarang. Avengers yang tersisa harus mencegah Thanos mengambil infinity stones yang sudah mereka kumpulkan.
Sejak awal, aku memang sudah tahu kalau Avengers: Endgame ini akan jadi akhir dari cerita Avengers yang kita kenal sekarang ini. Sudah bisa ditebak sih… Sejak beberapa tahun yang lalu Robert Downey Jr. sudah beberapa kali menyatakan kalau dia mau pensiun dari perannya sebagai Iron Man. Lalu sebelum Infinity War rilis juga Chris Evans bilang kalau kontraknya sebagai Captain America sudah hampir selesai dan nggak akan diperpanjang. Jadi sudah bisa dipastikan kalau dua karakter penting di Avengers itu akan ‘ditamatkan’, cuma caranya saja yang belum kita tahu.
Sampai akhirnya Endgame rilis.
Dan ternyata benar saja, dua karakter itu ‘dimatikan’, walau dengan cara yang berbeda. Jadi beneran deh, aku nggak kaget melihatnya. Yang bikin kaget dan nggak disangka-sangka justru kematiannya Black Widow! ?
Dengan rumor yang beredar beberapa tahun terakhir ini kalau Marvel mempertimbangkan untuk membuat film stand-alone Black Widow, aku yakin nggak ada yang menyangka kalau karakter ini akan dimatikan di Endgame. Tapi kalau kita perhatikan pengembangan karakter Black Widow ini, masuk akal sih kalau Endgame jadi akhir cerita hidupnya.
Black Widow adalah mata-mata dengan skill bertarung yang hebat banget, tapi karakter seperti ini cocoknya untuk spionase seperti yang jadi cerita utama di film-film Captain America dan film-film awal MCU lainnya ketika HYDRA masih merajalela. Perkembangan cerita MCU yang mulai membawa masuk alien dan makhluk-makhluk berkekuatan gaib sudah nggak cocok lagi dengan Black Widow. Fakta bahwa Black Widow (dan Hawkeye) adalah Avengers yang ‘lemah’ sudah jadi lelucon bahkan sejak film Avengers yang pertama rilis. Jadi ya… nggak kaget.
Cara Black Widow mati juga menurutku diceritakan dengan sangat baik. Dia berkorban demi kemaslahatan jagat raya secara umum dan demi Clint secara khusus (kenapa diksinya jadi kayak yang khutbah sih? ?) Ini jadi penebusan dosa masa lalu juga buat Black Widow. Dosa kayak gimana? Nah kayaknya ini yang cocok untuk diangkat jadi cerita utama film stand-alone Black Widow andai betulan jadi dibikin.
Aku bukan penggemar cerita yang melibatkan mesin waktu. Menurutku terlalu banyak loophole yang disisakan dari cerita perjalanan waktu di Endgame ini. Misalnya tentang Gamora. Kalau infinity stones yang sudah berhasil dikumpulkan itu mereka kembalikan lagi ke tempat asalnya, berarti Gamora tetap mati dong? Lalu tentang Steve yang memutuskan untuk kembali ke masa lalu dan menetap di sana dan menikah dengan Peggy Carter. Terus berarti Steve jadi ada dua dong? Yang kembali ke masa lalu dan yang membeku di lautan.
Tapi memang kuakui Endgame adalah cerita penutup yang bagus banget. Solusi dari snapmageddon-nya cukup masuk akal. Lelucon khas Marvel-nya cukup banyak. Adegan kembali ke masa lalunya juga sangat menghibur karena kita bisa melihat film-film terdahulu dari sisi yang berbeda. Kita juga jadi melihat lagi karakter-karakter yang sudah lama nggak muncul di MCU (aku kangen banget sama Peggy Carter!)
Ketika keluar dari bioskop, aku merasa capek dan lapar. Tapi hatiku terpuaskan (walaupun sedikit sedih juga).
Baca juga: Thoughts on “Spider-Man: Homecoming”
3 Comments
Kalau bicara tentang time travel gini memang pasti banyak loophole-nya ya. Aku juga bingung kenapa nebula tetap hidup padahal dia membunuh dirinya sendiri. Heu
5 May 2019 at 1:16 PMAku belum nonton, sih. Tapi suka baca spoiler.
5 May 2019 at 1:20 PMGak ada bosan nya nonton film kayak gini buat sy, bs di buat inspirasi nulis artikel d blog cerita fiksi ?
27 May 2019 at 12:28 PM