Aku sudah menulis di blog ini sejak tahun 2009; sudah hampir 10 tahun lamanya. Blog ini merekam kehidupanku selama 10 tahun itu. Ada suka, duka, dan banyak sekali pelajaran yang bisa aku petik dari semua pengalaman ini. Dulu, aku bisa menulis sampai 3 postingan dalam sehari. Aku rutin menulis keseharianku di blog ini, layaknya menulis buku harian. Aku sangat menikmati menulis semua isi di kepalaku saat itu. Aku tidak terlalu banyak pusing memikirkan follower, page view, DA, PA, pasang iklan, dll. Aku hanya menulis. Eventually, kecintaanku dalam menulis blog saat itu mempertemukanku dengan komunitas blogger kampus, di mana aku pertama kali kenalan dengan seseorang yang sekarang menjadi suamiku (ehem…)
Sayangnya semangat menulisku itu lama-lama menjadi goyah juga. Dari satu postingan per hari, lama-lama menjadi seminggu sekali, lalu akhirnya hanya sebulan sekali. Aku merasa terasing sebagai seorang blogger tukang curhat di antara blogger-blogger yang kontennya berkualitas. Aku mulai merasa insecure dengan jumlah follower Instagram-ku yang cuma seuprit. Aku mulai terobsesi untuk bisa mendapatkan tawaran-tawaran sponsor. Aku ingin DA-ku naik; tapi setelah berhasil mencapai angka 18, sesuatu terjadi di jagat maya dan DA-ku pun terjun ke angka 12. Jujur, kejadian ini cukup memilukan buatku. Rasanya kok berat sekali jadi blogger sekarang ini.
Sekarang setelah punya bayi, dilemaku untuk tetap nge-blog rasanya malah semakin menjadi. Agak sulit buatku untuk menyesuaikan ritme kehidupanku yang berubah drastis ini dengan jadwal nge-blog. Jangankan menulis blog, upload foto ke feed Instagram saja sekarang jadi jarang aku lakukan. Rasanya kehidupan maya jadi semakin acak-acakan. “Ya gapapa sih, yang penting kan di kehidupan nyata ngurusin anak tetap lancar.” Iya sih… tapi buatku nge-blog ini semacam me time yang sangat aku butuhkan, jadi aku ingin sekali tetap bisa nge-blog. Sayangnya, untuk nge-blog butuh usaha yang sedikit ekstra kalau mau bisa stand out.
Jadi sekarang yang bisa aku lakukan sepertinya hanyalah menerima keadaan. Posting ketika senggang saja, tidak usah dipaksakan. Tidak usah muluk-muluk dalam mencari sponsor. DA dan PA biarkan sajalah. Mungkin akan tiba saatnya ketika semangat menulis datang kembali, diiringi kesempatan-kesempatan yang terbuka lebar.
Insyallah, mudah-mudahan.
1 Comment
Pas baca postingan ini,ternyata aku nggak sendiri ya :”). sebagai ibu bekerja aku juga kadang ngerasa minder banget kalau liat blogger lain masih lebih produktif dan bisa buzzer atau update post sering2, hiks.
11 April 2019 at 3:55 PMSemoga kedepannya semakin besar anak, bisa produktif lagi kaya dulu, aamiin