Siapa sih yang nggak pengen punya rumah bagus dan nyaman? Aku yakin kalo semua orang dikasih kesempatan untuk milih pengen rumah yang kayak gimana, jawaban paling umumnya pasti adalah “bagus dan nyaman”. Aku juga kayak gitu kok. Kalo liat rumahnya Atit (Astri Puji Lestari) aku selalu iri, karna buat aku, rumahnya Atiit adalah representasi dari “bagus dan nyaman”. Nah, kebetulan nih… Sabtu dua minggu yang lalu, aku berkesempatan untuk hadir di #LLClass Design Your Home, acara talk show dan workshop merancang rumah impian, yang diselenggarakan oleh Living Loving bareng Atit di Kopi Toko Djawa Gandapura. Selain ketemu langsung dengan idola (ceilah!), aku juga dapet banyak banget insight tentang perancangan rumah dan gimana caranya supaya rumah kita jadi “bagus dan nyaman”.
Acara ini dibuka dengan sesi talk show (atau kayaknya lebih bisa disebut sebagai sharing session kali ya…) Di sini, Atit menceritakan proses pembangunan rumahnya yang favorit aku banget itu. Atit yang juga adalah seorang arsitektur merancang sendiri rumahnya ini dengan mengakomodasi dua kepribadian yang berbeda antara Atit dan suaminya. Hasilnya adalah rumah yang menurutku sangat efektif. Setiap ruangan dan perabotan punya fungsi yang bisa dimaksimalkan. No wasted space.
Sharing selanjutnya adalah dari Nike Prima, co-founder Living Loving. Berbeda dari Atit yang membangun rumahnya dari tanah kosong, Nike membeli rumah yang sudah jadi di dalam cluster. Sebelum diisi, rumah tersebut direnovasi dulu untuk memindahkan letak dapur. Tapi jangan dikira mindahin dapur itu tinggal mindahin doang ya… Ternyata ada banyak yang harus dipertimbangkan, kayak plumbing system sama saluran pembuangan asap, dll. Untuk renovasi ini, Nike hire arsitek juga. Hasilnya bisa diliat di Instagram-nya yaaa wow sekali kayak di serviced apartment gitu rumahnya. Rumah Nike ini juga favoritku, walaupun kalo untuk memiliki sepertinya aku lebih ingin memiliki rumah Atit (siapa elo, Dara??).
Lalu untuk workshop-nya sendiri menurutku cukup sederhana. Peserta diminta untuk mendeskripsikan rumah idamannya dengan detil dan dikaitkan juga dengan kepribadian masing-masing. Kemudian, peserta diminta untuk membuat semacam mood board dari gambar yang sudah disediakan. Misalnya aku ya nih.. yang pertama aku sebutin untuk rumah idamanku adalah “tidak besar”, karena aku pemalas. Kalo liat rumah gede di dalem komplek, yang aku pikirin pertama kali adalah “Walah males banget nyapunya…” ? Selain itu juga aku nyebutin “clutter-less”, karena well let’s face it… saat ini aku punya batita yang lagi aktif-aktifnya. Aku yakin seiring berjalannya waktu segala perintilan punya Kinas akan mulai mendominasi isi rumah, jadi agak halu kalo aku pengen rumah yang “clutter free”. Untuk dekorasinya aku milih gambar-gambar perabot yang desainnya simpel dan tema warnanya abu-abu dengan aksen warna kuning. Nggak tau ya, seneng aja liatnya hehe…
Tips dari Atit nih ya, katanya dalam perecanaan rumah idaman, kita harus memperhatikan empat hal ini: karakter, kebutuhan, kemauan, dan kemampuan. Keempatnya harus selaras , atau setidaknya bisa diselaraskan. Misal kita pengen rumah yang gede, tapi kalo kita nggak mampu membiayai atau mengurusnya ya nggak bisa tercapai kan? Atau rumah pengen yang gede, budget cukup, bisa ngurusnya, tapi ternyata nggak sesuai dengan gaya hidup, itu juga bisa jadi masalah.
Intinya, rumah yang baik itu adalah rumah yang nyaman bagi semua penghuninya. Kata Nike, rumah itu wajib nyaman. Karena setelah lelah beraktivitas di luar seharian, pada akhirnya kita akan pulang ke rumah. Kalo rumahnya nggak nyaman, mau ke mana lagi? Iya kan?
Kalo kamu gimana nih? Rumah idamanmu yang kayak gimana sih?