#BPN30dayChallenge 2018 Day 7 – Teruntuk Kinas Kesayangan Ibu

Kinas sayang,

Hampir enam bulan kita bersama. Baru enam bulan atau sudah enam bulan? Yang jelas enam bulan ini sama-sama terasa sebentar sekaligus terasa lama. Sebentar karena tiba-tiba saja kamu sudah jauh lebih besar dan berat; lama karena rasanya seolah Ibu sudah mengenalmu seumur hidup Ibu.

Anak kesayangan Ibu, kamu hadir di saat yang sangat tepat dalam hidup Ayah dan Ibu. Kalau kamu mau tahu, Ibu dulu memang sengaja tidak langsung hamil setelah menikah dengan Ayah. Ibu merasa belum siap untuk jadi seorang ibu. Alhamdulillah Ayah paham dengan perasaan Ibu itu. Jadi selama 2 tahun itu hanya ada Ayah, Ibu, Jejess, Chop-Chop, dan Ungil.

Lalu Ayah diterima kerja di perusahaan di Jakarta. Tadinya Ibu mau ikut pindah juga ke Jakarta, tapi karena berbagai alasan, Ibu nggak jadi-jadi pindahnya. Ternyata itu adalah takdir terbaik karena ternyata setelah Ayah dan Ibu menjalani LDR selama 7 bulan, kamu hadir di rahim Ibu.

Jauh dari Ayah dan harus sering bolak-balik ke Bandung karena masih mengajar les privat, alhamdulillah Ibu tidak terlalu repot karena ternyata kamu baik sekali. Ibu mual dan muntah, tapi tidak terlalu parah. Ibu masih kuat bawa motor ke sana ke mari. Kinas setia menemani Ibu. Lalu di bulan ke-4, Ayah dan Ibu jalan-jalan keliling Jawa pakai kereta. Waktu mampir di Jogja, Ibu pertama kali merasakan tinjuan kamu yang rasanya ngilu-ngilu sedap. Sejak saat itu, kamu jadi lebih aktif dan sering jumpalitan di dalam perut Ibu.

Minggu-minggu berlalu dan akhirnya hari yang dinantikan itu tiba. Walaupun cara kita pertama kali bertemu tidak sesuai dengan rencana dan ekspektasi Ibu, tapi semuanya terbayar lunas ketika Ibu pertama kali melihat kamu. Kamu begitu kecil dan pasrah. Waktu Ibu gendong dan arahkan untuk menyusu, kamu langsung nemplok.

Nggak kerasa hari itu sudah berlalu hampir enam bulan lamanya. Kamu sudah tidak kecil dan tidak pasrah. Kamu sudah tumbuh jadi anak bayi kesayangan Ibu yang keras kemauannya. Anak yang suka main air ketika mandi. Anak yang ramah dan suka mengobrol dengan orang asing (perawat di RS, SPG popok, janitor di toilet mall, pelayan restoran, dll.).

Tetap jadi anak yang ceria ya, Sayang. Suatu hari nanti kamu harus lepas dari pelukan Ibu. Semoga saat itu tiba, Ibu sudah cukup membekalimu dengan semua hal yang kamu butuhkan untuk menghadapi tantangan dunia.

Tapi sebelum saat itu tiba, Ibu ingin memelukmu sedikit lebih erat, menciummu sedikit lebih lama, dan mencintaimu sedikit lebih dalam.

Bandung, 26 November 2018.

Penuh cinta,

Ibu.

26 November 2018
Previous Post Next Post

2 Comments

  • Reply Annisa

    Ko sedih ya pas bagian terakhir. Kinas beruntung nih dibuatin surat cinta kaya gini

    28 November 2018 at 12:27 PM
  • Reply DARLA - Alasan Mengapa Kinas Tidak Ditindik & Pakai Anting - DARLA

    […] Baca juga: Teruntuk Kinas Kesayangan Ibu […]

    6 January 2019 at 11:50 PM
  • Leave a Reply

    You may also like