[TIPS] Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Bandung

Posted in ID, tips by

Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Bandung | DarlaOct.com
Beberapa bulan yang lalu, aku dan suami berencana untuk menghabiskan weekend di Singapore. Kebetulan masnya ada acara gathering kantor di sana selama tiga hari, Selasa-Kamis, jadi rencananya aku bakal nyusul di Kamis malam dan dia akan extend penginapan sampai Minggu. Tapi berhubung aku belum punya paspor, jadi aku harus bikin dulu. Berbekal pengalaman suami waktu bikin paspor dulu plus artikel tentang cara membuat paspor di Blog Traveloka, aku langsung mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan dan langsung berangkat ke Kantor Imigrasi Bandung.

Ada dua jenis paspor yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu paspor biasa dan paspor elektronik (e-passport). Bedanya apa? Kalau yang e-passport itu dia lebih canggih, jadi di dalamnya ada semacam chip yang berisi rekaman data biometrik kita kayak foto, sidik jari, dll. Biaya pembuatannya juga lebih mahal dibanding paspor biasa. Tapi berhubung aku cuma mau ke Singapore doang ya (ibaratnya mah ke rumah tetangga doang gitu haha) aku lebih memilih paspor yang biasa aja.

Persyaratan dokumen untuk pembuatan paspor ternyata cukup sederhana lho… Kita cukup bawa tiga jenis dokumen ini aja:

  • KTP elektronik
  • Kartu keluarga
  • Dokumen yang memuat nama lengkap asli kita. Boleh pilih salah satu: akte kelahiran, ijazah sekolah, atau buku nikah.

Cukup tiga dokumen itu aja. Tapi jangan lupa kalau kita harus bawa yang asli dan fotokopiannya. Fotokopinya juga gak boleh sembarangan, karena fotokopi KTP-nya gak boleh dipotong. Jadi harus satu halaman full A4. Oh ya jangan lupa juga bawa materai 3.000 ya, soalnya butuh untuk bikin surat pernyataan (formatnya nanti dikasih sama petugasnya).

Aku datang ke Kantor Imigrasi Bandung pagi-pagi banget, sekitar jam 6.30. Begitu sampai, wow antrean sudah mengular! Dan yang uniknya ternyata ini hanyalah antrean untuk mengambil nomor antre. Antreception. Hehe… Setelah kebagian no antre, aku cari sarapan dulu karena kantornya juga baru buka jam 8.00 kan.

Jam 8.00 kantor mulai beroperasi. Yang dipanggil duluan diprioritaskan anak-anak dan manula, jadilah aku nunggu lagi. Tapi gak lama kok nunggunya, soalnya cuma diperiksa kelengkapan dokumen terus dikasih lagi no antrean untuk proses perekaman data biometrik, foto, dan wawancara. Sambil nunggu no antrean dipanggil, kita isi dulu formulir dan surat-surat pernyataannya.

Sekitar jam 10.00 akhirnya no antreanku dipanggil dan aku masuk ke ruangan memanjang yang berisi meja-meja berkomputer plus kamera dan backdrop buat foto. Petugasnya memverifikasi data yang aku isikan di formulir, merekam sidik jariku, dan mengarahkanku untuk difoto. Gak kayak foto e-KTP sama SIM, untuk foto paspor ini hasilnya ditunjukkan dulu dan petugasnya nanya dulu “Sudah cukup fotonya?” jadi aku bisa lah yaa agak sedikit kece di foto paspor, gak kayak di foto SIM yang kayak orang lagi teler. Hehehe…

Setelah itu, aku dikasih kertas untuk pembayarannya dan untuk pengambilan paspornya nanti. Pembayarannya di bank dan paspornya bisa diambil 7 hari kerja setelah proses pembayaran selesai. Total biaya yang harus aku bayar waktu itu adalah Rp355.000 dan aku bayarnya di teller bank BNI.

Sepuluh harian kemudian, aku ke Kantor Imigrasi lagi. No antre untuk pengambilan paspor bisa diambil sejak jam 10.00 tapi pengambilannya sendiri baru dilayani mulai jam 13.00 atau setelah istirahat siang. Tapi antrean untuk pengambilan ini gak lama kok, karena pembagiannya sekaligus sepuluh-sepuluh. Jadi jam 13.30 aku udah dapat paspor. Yay!

Sayangnya ternyata rencanaku untuk ikut suami ke Singapore malah batal karena beberapa hal. Tapi setidaknya aku udah punya paspor, jadi kalau sewaktu-waktu mendadak harus terbang keluar, aku udah siap. Apalagi sekarang di Traveloka udah ada paket tiket pesawat plus hotelnya. Selain gampang dan praktis, jatuhnya juga lebih murah dan bisa hemat sampai 20% tanpa kode apapun. Hmm… Rencanain babymoon dari sekarang ah! XD

EDITED: Ini adalah pengalamanku waktu bikin paspor sekitar bulan Agustus-September 2017. Beberapa teman bilang ada perubahan dalam sistem antrean untuk pembuatan paspor. Katanya sekarang kita harus ambil antrean online baru nanti akan dapat jadwal kapan kita bisa datang ke kantornya. Jadi udah gak bisa sistem walk in kayak aku waktu itu.

Dara | Bloglovin’ | Instagram | Twitter | Facebook

21 February 2018
Previous Post Next Post

1 Comment

  • Reply nimabi

    Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks. nimabi

    1 December 2023 at 6:04 AM
  • Leave a Reply

    You may also like